Jumat, 05 Maret 2010

jenis-jenis adverb

Adverbs of Degree

Adverbs of degree atau adverbia tingkatan ini digunakan untuk menunjukkan intensitas atau tingkatan suatu tindakan (verb), sifat (adjective), atau kata keterangan lainnya (another adverb).

Adverbia yang biasa digunakan untuk menyatakan tingkatan ini adalah: almost, nearly, bit, little, fairly, pretty, rather, quite, just, too, slightly, enough, absolutely, really, hardly, scarcely, completely, very, extremely.

Perhatikan contoh berikut:
- Laura is a bit tired. She's been working all morning.
- Mark is quite tired. He's been working all day.
- Sarah is very tired. She's had to work late at the office.

Adverbs of degree di atas menunjukkan tingkatan dari rasa capek atau lelah (tired), apakah sedikit capek, cukup capek, atau sangat capek.

Letak adverbs of degree sebelum adjektiva atau adverbia lain:
- Rita looked rather upset. (sebelum adjektiva)
- This dress is absolutely marvellous. (sebelum adjektiva)
- We go on holiday fairly soon. (sebelum adjektiva)
- United played extremely well. (sebelum adverbia)
- This dress is absolutely marvellous. (sebelum adverbia)

Beberapa adverbs of degree menerangkan verba (diletakkan sebelum verba):
- My foot is really hurting.
- Laura quite enjoys shopping.
- I rather like this cake.

Beberapa adverbs of degree yang terletak diakhir kalimat yang menerangkan verba (a bit, a little, a lot, awfully, much, terribly). Perhatikan contoh berikut ini:
- Mark travels a lot.
- I'll open the window a little.
- The animals suffer terribly.

Adverbia absolutely, completely dan totally bisa diletakkan di tengah atau di akhir kalimat:
- We completely lost our way.
- We lost our way completely.
- I'm afraid I totally disagree.
- I'm afraid I disagree totally.

Contoh lainnya lagi:
- We almost didn’t get there in time.
- I have nearly finished the words for your songs.
- It costs a bit more than I wanted to spend.
- I got paid a little bit of money.
- Both cars are fairly new.
- That performance was pretty impressive.
- He was just leaving when the phone rang.
- I don’t quite know what to do next.
-The walls were not white, but rather a short of dirty grey.
- It’s too late to do anything about it now.
- They will be slightly more expensive but they last a lot longer.
- I hadn’t trained enough for the game.
- It was absolutely pouring with rain.
- I was really fond of Ann.
- We hardly know each other.
- There was scarcely a tree left standing after the storm.
- Portuguese is pronounced completely differently from Spanish.
- At last he had his very own car.
- She found it extremely difficult to get a job.


Catatan
Seperti halnya adjektiva, adverbia juga mempunyai tingkatan perbandingan yang disebut comparative (–er/more) dan superlative (–est/most).

Adverbs of Frequency

Adverbs of frequency digunakan untuk menyatakan seberapa sering suatu kegiatan dilakukan atau suatu peristiwa terjadi. Adverbia ini menjawab pertanyaan “How often” atau “How frequently” dari suatu kegiatan atau kejadian.

Adverbia yang biasa digunakan adalah: always, frequently, hardly ever, never, occasionally, often, rarely, seldom, sometimes, usually.

Adverbs of frequency umumnya diletakkan sebelum main verb atau sesudah to be, contoh:
- We usually go by car.
- She often works at the weekend.
- There is always some pollution in the air.
- Limestone was frequently used as a building material.
- She hardly ever calls me.
- I sometimes have to work late.
- If something rarely happens, it does not happen very often.
- They seldom watch television these days.


Occasionally, sometimes, often, frequently dan usually bisa juga diletakkan di awal atau di akhir kalimat:
- Sometimes I think she likes me.
- I play badminton occasionally.
- I see her quite often.
Dan pada akhir kalimat kadang-kadang disertai dengan adverbia lain seperti very dan quite.


Rarely and seldom juga dapat diletakkan diakhir kalimat (sering juga disertai very):
- We see them rarely.
- He drinks coffee very seldom.


Berikut di bawah ini adalah urutan adverbs of frequency:















































100%

always




usually




frequently




often

50%

sometimes




occasionally




rarely




seldom




hardly ever

0%

never



Adverbs of Purpose

Adverbs of purpose adalah adverbia yang umumnya digunakan di akhir kalimat untuk menerangkan maksud atau tujuan suatu tindakan yang dilakukan. Adverbia ini biasa menggunakan konstruksi to + verb.

Contoh:
- She drives her boat slowly to avoid hitting the rocks.
- She shops in several stores to get the best buys.
- Beth swims in the pool every morning to keep in shape.
- Dad walks impatiently into town before supper to get a newspaper.


Adverbs of Certainty

Adverbs of certainty adalah adverbia yang digunakan untuk mengungkapkan (perasaan) kepastian mengenai suatu tindakan atau kejadian.

Kata-kata yang biasa dipakai untuk adverbs of certainty adalah: certainly, definitely, probably, undoubtedly, surely.

Dalam kalimat, adverbs of certainty dapat diletakkan sebelum verba utama (main verb) atau setelah to be, dan antara kata kerja bantu (auxiliary verb) dan verba utama.

Adverbs of certainty yang diletakkan sebelum verba utama atau setelah to be:
- He definitely left the house this morning.
- He is probably in the park.

Adverbs of certainty yang diletakkan antara kata kerja bantu dan verba utama:
- He has certainly forgotten the meeting.
- He will probably remember tomorrow.

Adverbs of certainty juga dapat diletakkan di awal kalimat:
- Undoubtedly, Winston Churchill was a great politician.

Untuk penggunaan surely, jika ditempatkan di awal kalimat berarti bahwa kita berpikir bahwa yang kita bicarakan itu benar, tetapi masih memerlukan konfirmasi akan apa yang kita bicarakan itu, misalnya: Surely you’ve got a car?


Your Ad Here

Adverbs of Intensity

Adverbs of intensity adalah adverbia yang digunakan untuk memberi tekanan arti, memperjelas, atau memantapkan suatu kata (verba, adjektiva, adverbia) dalam kalimat.

Berikut adalah adverbia yang sering dipakai untuk menyatakan intensitas:
absolutely, very, too, quite, somewhat, rather, extremely, fairly, more, so, well, pretty, almost, entirely, heartily, literally, for sure, nearly, partially, really, wholly, completely, especially, even, exactly, just, merely, not, only, purely, simply, solely, almost, all but, kind of, sort of, mildly, to some extent.

Contoh:
- This cake is absolutely delicious.
- I was somewhat surprised to see her.
- He looks rather like his father.
- Earthquakes are extremely difficult to predict.
- We will have to leave fairly soon.
- The game was pretty good.
- That is an entirely different matter.
- I heartily agree with her on this.
- There are literally hundreds of prizes to win.
- It is going to be a good day for sure.
- The rooms are simply furnished.
- The school is all but ruined by the storm.
- She was mildly interested.
- He is kind of shy.


Ada juga adverbia yang digunakan untuk memperjelas dengan maksud memberikan contoh atau persamaan suatu benda, misalnya: namely, e.g., for example, as, i.e.
Contoh:
- Three students were mentioned, namely John, Sarah and Sylvia.
- Citrus fruits, e.g. oranges and grapefruit.
- There is a similar word in many languages, for example in French and Italian.
- You can use that glass as a vase.
- The basic essentials of life, i.e. housing, food and water.

Adverbs of Place

Adverbs of place adalah kata keterangan yang digunakan untuk menunjukkan tempat atau arah dimana suatu kejadian terjadi. Dalam kalimat dapat diletakkan setelah verba utama (main verb) atau setelah objek.

Contoh adverbs of place setelah verba utama (after the main verb):
- I looked everywhere.
- John looked away, up, down, around...
- I'm going home, out, back...
- Come in.

Contoh adverbs of place setelah objek (after the object):
- They built a house nearby.
- She took the child outside.


Beberapa adverbs of place juga mempunyai fungsi sebagai prepositions, misalnya: about, across, along, around, behind, by, down, in, off, on, over, round, through, under, up.

Selain itu, adverbs of place juga memiliki kata yang berakhiran –wards yang menunjukkan suatu pergerakan ke arah tertentu, misalnya: backwards, forwards, downwards, upwards, inwards, outwards, northwards, southwards, eastwards, westwards, homewards, onwards.

Contoh:
- I lost my balance and fell backwards.
- The ship turned westwards, away from the coast.

Hati-hati dengan kata towards, meskipun berakhiran –wards, towards bukanlah adverbs of place, melainkan sebuah preposition yang selalu diikuti oleh noun atau pronoun.
- He walked towards the car.
- She ran towards me.

Beberapa adverbs of place menunjukkan pergerakan sekaligus tempat/lokasi, misalnya: ahead, abroad, overseas, uphill, downhill, sideways, indoors, outdoors.
Contoh:
- The child went indoors.
- He lived and worked abroad.
- The ceremony was being held outdoors.
- Chris is going to work overseas.
- The road twists uphill.

Your Ad Here

Adverbs of Manner

Adverbs of manner adalah adverbia yang menerangkan tentang cara atau bagaimana sesuatu terjadi. Umumnya adverbs of manner terletak setelah main verb atau setelah objek.

Contoh:
- He speaks English well.
- He ran quickly.
- She spoke softly.
- John coughed loudly to attract her attention.
- She plays the flute beautifully.
- He grabbed the bottle and drank greedily.
- I must study hard.
- He drives the car slowly.
- She moved slowly and spoke quietly.


Sebaiknya tidak meletakkan adverbia di antara verba dan objek:
- He ate greedily the chocolate cake. (salah)
- He ate the chocolate cake greedily. (benar)


Jika ada preposisi sebelum objek, misalnya: at, towards, etc., kita dapat meletakkan adverbia sebelum preposisi atau setelah objek.
- The child ran happily towards his mother.
- The child ran towards his mother happily.


Adakalanya adverbs of manner diletakkan sebelum verba dan objek untuk memberi penekanan pada adverbia tersebut:
- He gently woke the sleeping woman.


Adverbs of manner juga dapat diletakkan di awal kalimat untuk menarik perhatian dan rasa ingin tahu pembaca:
- Slowly she picked up the knife.

(Kata slowly di atas membuat kita ingin tahu apa yang terjadi, siapa yang melakukan itu, dan mengapa harus dilakukan dengan perlahan (slowly))


Sebaiknya, adverbia ini selalu diletakkan sesudah intransitive verbs (verba yang tidak memerlukan objek).
Contoh:
- The town grew quickly
- He waited patiently

Begitu juga dengan adverbia pada umumnya yang hampir selalu diletakkan setelah verba, misalnya: well, badly, hard, fast, etc.


Letak adverbia sangat penting ketika dalam sebuah kalimat ada lebih dari satu verba. Jika terletak setelah klause, maka adverbia itu akan menerangkan seluruh tindakan atau kejadian yang digambarkan pada klausa tersebut.

Perhatikan perbedaan arti diantara kalimat-kalimat di bawah ini:
- She quickly agreed to re-type the letter (=quickly menerangkan verba agreed)
- She agreed to re-type the letter quickly (=quickly menerangkan verba to re-type)
- He quietly asked me to leave the house (=quietly menerangkan verba asked)
- He asked me to leave the house quietly (=quietly menerangkan verba to leave)

Your Ad Here

Adverbs of Time

Adverbs of time digunakan untuk menunjukkan kapan (when), seberapa lama (how long) dan seberapa sering (how often) suatu peristiwa terjadi.

when: today, yesterday, later, now, last year
how long: all day, not long, for a while, since last year
how often: sometimes, frequently, never, often, yearly


Adverbia when biasanya diletakkan di akhir kalimat, contoh:
- Mark went to the John’s house yesterday.
- I’m going to tidy my room tomorrow.

Tetapi, adverbia when juga dapat diletakkan di posisi yang lain dalam kalimat untuk memberikan intensitas atau penekanan makna yang berbeda, contohnya:
- Later Mark ate some porridge. (penekanan pada waktu diutamakan)
- Mark later ate some porridge. (bersifat formal seperti halnya sebuah laporan)
- Mark ate some porridge later. (penempatan yang umum digunakan, tidak ada penekanan makna tertentu)


Adverbia how long umumnya diletakkan di akhir kalimat, contoh:
- He stayed in the John’s house all day.
- My father lived in Australia for a year.

Perhatikan, for selalu diikuti oleh ungkapan yang menunjukkan jangka waktu (duration) tertentu, misalnya: for three days, for a week, for several years, for two centuries.

Sedangkan since selalu diikuti oleh ungkapan yang menunjukkan waktu tertentu, misalnya: since Monday, since 1997, since the last war.


Adverbia how often digunakan untuk menyatakan seberapa sering suatu peristiwa dilakukan. Adverbia ini diletakkan sebelum verba utama (main verbs) atau setelah kata kerja bantu (auxiliary verbs) seperti be, have, may, must, etc. Contoh:
- I often eat vegetarian food. (sebelum verba utama)
- He never drinks milk. (sebelum verba utama)
- You must always fasten your seat belt. (setelah kata kerja bantu must)

Adverbia how often lainnya mengungkapkan waktu yang lebih terperinci untuk menggambarkan suatu kejadian dan biasanya diletakkan di akhir kalimat, contoh:
- This magazine is published monthly.
- He visits his mother once a week.

Beberapa adverbia how often diletakkan di akhir kalimat untuk memberikan makna yang lebih kuat.

Bandingkan dua contoh berikut:
- She regularly visits France.
- She visits France regularly.

Kata keterangan atau adverbia yang dapat diletakkan pada dua posisi tersebut adalah: frequently, generally, normally, occasionally, often, regularly, sometimes, usually.


adverbs

Viewpoint and Negative Adverbs

Viewpoint adverbs adalah adverbia yang digunakan untuk menyatakan suatu pendapat atau sudut pandang, misalnya kata: theoretically, geographically, personally, frankly, economically, politically, financially, confidentially, scholastically, ideally, etc.
Contoh:
- Changes have taken place both economically and politically.
- Geographically, Britain is rather cut off from the rest of Europe.
- He spoke frankly about the ordeal.
- People should, ideally, be persuaded to eat a diet with much less fat or oil.
- Investing all our money in snowmobiles was probably not a sound idea financially.


Sedangkan negative adverbs adalah adverbia yang digunakan untuk menyatakan arti negatif suatu kalimat tanpa menggunakan konstruksi kata negatif seperti no, not, neither, nor, never, misalnya kata: rarely, seldom, hardly, scarcely.
Contoh:
- He seldom visits.
- I can hardly keep my eyes open.
- She is rarely seen in public nowadays.
- I can scarcely believe it.

Sentence Adverbs

Sentence adverbs adalah kata atau frase adverbia yang dipakai untuk memberi pernyataan tentang situasi yang digambarkan dalam suatu kalimat, misalnya kata: certainly, perhaps, luckily, of course, unfortunately, clearly, etc.

Adverbia ini dapat diletakkan di awal, tengah, atau di akhir kalimat. Adakalanya koma digunakan setelah atau sebelum adverbia, terutama yang terletak di awal dan akhir kalimat.
Contoh:
- Clearly, this will cost a lot more than we realized.
- Fortunately, the weather stayed fine.
- Maybe you'll win a free holiday.
- We'll probably have to queue for tickets.
- Rachel was late, of course.

Dalam kalimat negatif, probably dan certainly digunakan sebelum will not, did not, etc.
Contoh:
- We probably won't get there in time.
- I certainly didn't expect a present!

Beberapa sentence adverbs berfungsi menghubungkan antar kalimat, misal: however, accordingly, consequently, hence, moreover, similarly, dan therefore.
Contoh:
- Some of the laws were contradictory. Accordingly, measures were taken to clarify them.
- England played well in the first half. However, in the second half their weaknesses were revealed.
- The cost of transport is a major expense for an industry. Hence factory location is an important consideration.

The Order of Adverbs

Adverbia yang terletak di akhir kalimat, jika lebih dari satu adverbia maka biasanya mempunyai urutan sebagai berikut: (1) manner, (2) place, (3) frequency, (4) time, kemudian (5) purpose. Tetapi urutan ini bisa berubah dan menyesuaikan dengan kondisi kalimat.

Contoh:
- Beth swims (1) enthusiastically (2) in the pool (3) every morning (4) before dawn (5) to keep in shape.
- Dad walks (2) into town (3) every afternoon (4) before supper (5) to get a newspaper.
- They landed (1) safely (2) on a small airfield.
- I always eat (2) here (4) at lunchtime.
- I usually go (2) to bed (4) early.
- Tom came (2) here (4) yesterday.
- My parents moved (2) to London (4) in 1993.

Tetapi seringkali dua frase adverbia di akhir kalimat dapat dipertukarkan letaknya:
- The concert was held at the arts centre last night.
- The concert was held last night at the arts centre.


Adjuncts, Disjuncts, and Conjuncts

Berkenaan dengan posisinya, adverbia sering digunakan untuk memperjelas maksud dari pembicara atau penulis, dan adverbia dapat diletakkan diberbagai posisi yang menyatu yang memberikan makna suatu kalimat. Adverbia yang letaknya menyatu dalam satu kalimat disebut adjuncts. Jika adverbia tidak menyatu dalam kalimat dan dipisahkan dengan tanda koma, maka adverbia itu disebut disjuncts atau conjuncts.

Disjuncts sering digunakan untuk menerangkan keseluruhan kalimat. Meskipun biasa dipakai untuk menerangkan verba, tetapi kita dapat mengatakan bahwa disjuncts menerangkan seluruh kalimat, contoh:
- He has a Mercedes, too.
- He doesn’t want to meet me. I, too, have been afraid to talk to him.

Tetapi too juga bisa menjadi adjuncts, misalnya:
- It’s too hot to play outside.
- I'm not too sure if this is right.

Contoh lain adverbia disjuncts:
- Frankly, Martha, I don't give a hoot.
- Fortunately, no one was hurt.


Sedangkan conjuncts, berfungsi sebagai penghubung, yang menandakan peralihan antara klausa yang satu dengan klausa yang lain:
- If they start smoking those awful cigars, then I’m not staying.
- We’ve told the landlord about this ceiling again and again, and yet he’s done nothing to fix it.

Position of Adverbs

Kata keterangan atau adverbia mempunyai tiga posisi dalam kalimat:

1. Di depan kalimat (sebelum subjek)
- Now we will study adverbs.
- Yesterday she announced that she is quitting her job.

2. Di tengah kalimat (antara subjek atau auxiliary verb dan main verb)
- We often study adverbs.
- You should never take unnecessary risks.

Adverbia di tengah kalimat diletakkan setelah auxiliary verb, dan jika tidak ada auxiliary verb maka adverbia diletakkan sebelum main verb.

3. Di akhir kalimat (sesudah verba atau objek)
- We study adverbs carefully.
- He sat down suddenly.


Catatan

Contoh adverbia dalam kalimat yang diletakkan di tiga posisi:
- Then the ship slowly sailed away.
- Outside it was obviously raining hard.

Perhatikan juga letak adverbia pada kalimat tanya sebagai berikut:
- Has Andrew always liked Jessica?
- Do you often go out in the evening?

Jika terdapat auxiliary verb, adverbia umumnya diletakkan sesudahnya:
- The boss is usually in a bad temper.
- You’re certainly a lot better today.

Jika penekanan makna diberikan pada main verb atau auxiliary verb, maka adverbia biasanya diletakkan sebelumnya:
- You certainly are a lot better today.
- I really have made a mess, haven't I?

Adverbia lazimnya tidak diletakkan diantara verba dan objek langsung. Tetapi, diletakkan setelah objek.
- Tom ate his breakfast quickly. (Bukan: Tom ate quickly his breakfast).
- We played volleyball yesterday. (Bukan: We played yesterday volleyball).
- I like classical music very much. (Bukan: I like very much classical music).

Tetapi, beberapa adverbia dapat diletakkan sebelumnya, terutama sebelum objek dengan penjelasan yang panjang:
- Detectives examined carefully the contents of the dead man’s pockets.
- The snake moved gradually toward its victim.


Order of Adverbs of Time

Jika kita ingin menggunakan lebih dari satu adverb of time di akhir kalimat, maka urutannya adalah sebagai berikut:
1: ‘how long
2: ‘how often
3: ’when'

Contoh:
- I work (1) for five hours (2) every day.
- The magazine was published (2) weekly (3) last year.
- I was abroad (1) for two months (3) last year.
- She worked in a hospital (1) for two days (2) every week (3) last year.

Comparative and Superlative Adverbs

Beberapa bentuk comparative dan superlative pada adverbia sama dengan adjektiva, misalnya: early, fast, hard, high, late, long, near. Keduanya juga menggunakan akhiran –er dan –est untuk membandingkan sesuatu.

Beberapa aturan pembentukan comparative dan superlative adverbs:
1. Tambahkan –er (comparative) dan –est (superlative) pada short adverbs:
- hard – harder - hardest
- late – later - latest
- fast – faster - fastest

Contoh:
- Jim works harder than his brother.
- Everyone in the race ran fast, but John ran the fastest of all.

2. Gunakan more atau less (comparative) dan most atau least (superlative) pada adverbia yang berakhiran –ly.
- quietly - more quietly - most quietly
- slowly - more slowly - most slowly
- seriously - more seriously - most seriously
- confidently – less confidently – least confidently
- skillfully – less skillfully – least skillfully

Contoh:
- The teacher spoke more slowly to help us to understand.
- She worked less confidently after her accident.
- That was the least skillfully done performance I've seen in years.

3. Beberapa adverbia mempunyai bentuk irregular:
- badly – worse - worst
- far - farther/further - farthest/furthest
- little – less - least
- well – better - best

Contoh:
- The little boy ran further than his friends.
- You’re driving worse today than yesterday!


Catatan

Dalam bahasa Inggris informal bentuk perbandingan cheaper, cheapest, louder, loudest, quicker, quickest, slower, slowest lebih sering digunakan daripada more cheaply, the most loudly, etc.
- Mary reacted the quickest.
- You should drive slower in fog.

Kadang-kadang most dapat berarti very yang tentu saja bukan merupakan bentuk perbandingan, contoh:
- We were most grateful for your help
- I am most impressed by this application.

Begitu juga sooner atau more often pada contoh berikut yang bukan sebagai perbandingan:
- Try to get home sooner. (=quickly)
- I must exercise more often. (=many times)


Gerunds

Gerund adalah kata benda yang berasal dari kata kerja ditambah –ing, misalnya swimming, eating, fishing, shopping, dancing, dan singing. Bila diperhatikan, gerund mempunyai bentuk yang sama dengan present participle, bedanya gerund berfungsi sebagai kata benda, sedangkan present participle sebagai kata sifat yang menerangkan kata benda.

Dalam kalimat, gerund berfungsi sebagai:
a. subjek (subject)
b. pelengkap subjek (subjective complement)
c. objek langsung (direct object)
d. objek preposisi (object of preposition)
e. aposisi (appositive)


Subject
Gerund sebagai subjek pokok kalimat, contoh:
- Swimming is good service.
- Your singing is very beautiful.
- Studying needs time and patience.
- Playing tennis is fun.
- Reading English is easier than speaking it.

Subjective Complement
Gerund sebagai pelengkap subjek dalam kalimat biasanya selalu didahului to be yang terletak di antara subject dan subjective complement, contoh:
- My favorite sport is running.
- My favorite activity is reading.

Direct Object
Gerund sebagai objek langsung dalam kalimat, contoh:
- I enjoy dancing.
- She likes dancing.
- Thank you for your coming.
- I hate arguing.

Object of Preposition
Gerund sebagai objek preposisi yang terletak setelah preposisi. Preposisi yang sering dipakai adalah of, on, no, with, without, at for, after, before, because of, to, like, about, for, by, in.
Contoh:
- He is tired of gambling.
- I am fond of eating bakso.
- He insisted on seeing her.
- I have no objection to hearing your story.
- You will not be clever without studying.
- They are good at telling funny stories.
- In sleeping I met you in the park.

Appositive
Gerund sebagai aposisi atau penegas dalam kalimat, contoh:
- My hobby, fishing, is interesting.
- I do not like quarrelling, a useless job.
My hobby is fishing dan fishing is interesting diletakkan bersebelahan dalam sebuah kalimat sebagai appositive (fishing adalah aposisi dari my hobby), begitu juga contoh kalimat dibawahnya.

Simple Present Perfect Tense

Simple Present Perfect Tense : Dipergunakan untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang telah selesai di waktu sekarang.

Pattern : S + have/has + V3 + (been) + …………………

Example :

Jonathan has come here alone (+)

I have seen Michael (+)

He has been here since morning (+)

  1. Jika kita hendak membuat kalimat tanya (interrogative) maka have atau has kita letakan di muka subjek.

    Example :

    Have you eaten your bread ?

    Has she sung the song ?

  2. Jika kita hendak membuat kalimat menyangkal (negative) maka kita menambahkan not (n’t) di belakang have atau has.

    Example :

    They have not (haven’t) come here yet.

    We have not (haven’t) had breakfast.


Time Signal :
once, twice, three times, several times, this week, this month, this year, already, just, not yet, as yet, so far, lately, recently, finally, at last, never, ever, etc.

Simple Present Perfect Continuous Tense

Simple Present Perfect Continuous Tense : Dipergunakan untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang dimulai pada waktu lampau dan masih terus berlangsung hingga sekarang.

Pattern : S + have/has + been + V1 + (ing) + …………………

Example :

I have been waiting here since morning (+)

He has been walking for two hours (+)

He have been swimming for an hour (+)

  1. Jika kita hendak membuat kalimat tanya (interrogative) maka have atau has kita letakan di muka subjek.

    Example :

    Have you been waiting here for a long time ?

    Has she been studying English since July ?

  2. Jika kita hendak membuat kalimat menyangkal (negative) maka kita menambahkan not (n’t) di belakang have atau has.

    Example :

    I have not (haven’t) been waiting for a long time.

    She has not (hasn’t) been swimming since January.


Time Signal :
for, since, long, the whole day, all afternoon, etc.

Simple Past Continuous Tense

Simple Past Continuous Tense : Dipergunakan untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang sedang berlangsung pada waktu lampau.

Pattern : S + to be (was, were) + V 1 (ing) + …………………

Example :

I was watching TV when you came (+)

She was studying when you phoned (+)

They were swimming at nice yesterday morning (+)

  1. Jika kita hendak membuat kalimat tanya (interrogative) maka to be (was, were) kita letakan di muka subjek.

    Example :

    Were you watching TV when I phoned you ?

    Was he studying English while I was listening to the radio ?

  2. Jika kita hendak membuat kalimat menyangkal (negative) maka kita menambahkan not (n’t) di belakang to be (was, were)

    Example :

    I was not (wasn’t) watching TV when you phoned me.

    Rian and Ellys were not (weren’t) sleeping when I sang a song last night.


Time Signal : when, while, as, all day yesterday, the whole day last Monday, yesterday, last night, etc.



simple past future tense

Simple Past Future Tense : Dipergunakan untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang akan terjadi pada waktu lampau.

Pattern : S + should/would + V1 (be) + …………………

Example :

I should be there last night (+)

ZM would go to your house last night but he was sick (+)

  1. Jika kita hendak membuat kalimat tanya (interrogative) maka kita letakan should/would di muka subjek.

    Example :

    Should we be there last night ?

    Would you buy a car the day before ?

    Would he come here with his father last Sunday ?

  2. Jika kita hendak membuat kalimat menyangkal (negative) maka kita menambahkan not (n’t) di belakang should/would.

    Example :

    We would not (wouldn’t) be there last night.

    I should not (shouldn’t) buy a car the day before.


Time Signal : the day before, the week before, the month before, last night, etc.

simple past tense

Simple Past Tense : Dipergunakan untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang terjadi pada waktu lampau.

Pattern :
A. S + to be (was, were) + …………………
B. S + V2 + …………………

A. S + to be (was, were) + …………………

Example :

I was there last night (+)

We were happy last weekend (+)

  1. Jika kita hendak membuat kalimat tanya (interrogative) maka to be (was, were) kita letakan di muka subjek.

    Example :

    Were you here last night ?
  2. Jika kita hendak membuat kalimat menyangkal (negative) maka kita menambahkan not (n’t) di belakang to be (was, were).

    Example :

    You were not (weren’t) here last night.

B. S + V2 + …………………

Example :

I ate some apples two day ago (+)

We sang Indonesia Raya yesterday (+)

She stayes with me last July (+)

  1. Jika kita hendak membuat kalimat tanya (interrogative) maka did diletakan di muka subjek.

    Example :

    Did they see film last Sunday ?

  2. Jika kita hendak membuat kalimat menyangkal (negative) maka kita menambahkan not (n’t) di belakang kata bantu did.

    Example :

    Mr. Dhani did not (didn’t) go to Bali last week.
Time Signal : yesterday, yesterday morning, last moday, last week, last year, an hour ago, the other day, last night, every day last year, a few minute ago, a fortnight ago, the day before yesterday.

Selasa, 02 Maret 2010

jason daniels


12 Tahun Berkelana di Asia akhirnya Jatuh Cinta pada Indonesia

May 14, 2009 senimata

Bule asal Amerika ini ternyata sudah tinggal lebih dari 12 tahun di Asia. Negara pertama yang ia tinggali adalah Taiwan. Selama 2 tahun, ia tinggal di Taipe untuk mengajar bahasa Inggris sambil belajar bahasa Mandarin. Selama tinggal di Taipe, ia sering menyempatkan diri berkeliling Indonesia sebagai turis. Jason mengaku jatuh cinta pada Indonesia dan akhirnya memutuskan untuk menetap di Jakarta.

Di Jakarta ia mengajar bahasa Inggris dan tentunya sambil belajar bahasa Indonesia juga, karena ia sangat tertarik untuk mempelajari berbagai macam bahasa. Namun kali ini selain mengajar, sejak tahun 2002 ia juga mulai mencoba bakatnya di bidang akting. Debutnya adalah menjadi tokoh berkebangsaan Belanda untuk sebuah program TV yang mengambil setting jaman panjajahan Belanda di Indonesia.

Setelah itu ia tampil di program “Bule Gila” sebagai tukang becak, kemudian di program reality show “Turis Dadakan” sebanyak 30 episode. Jason mengaku sangat menikmati pembuatan acara ini karena ia berkesempatan untuk keliling Indonesia. Program lainnya yang ia pernah tampil adalah “Tawa Sutra” dan beberapa FTV serta sinetron “Upik Abu dan Laura” bersama Cinta Laura.

Program terbaru Jason adalah “Walk the Talk”, sebuah program menarik yang menurutnya mampu menggabungkan antara sisi edukasi dan entertainment. Shooting Program ini sangat mengesankan karena berinteraksi dengan masyarakat indonesia secara langsung di berbagai kota. Dalam “Walk The Talk” Jason dapat menggabungkan pengalaman mengajar dan membawakan acara televisinya.


walk the talk

"How Are You", Apa Kabar?

Minggu, 10 Mei 2009 | 02:54 WIB

Budi Suwarna

Seorang tukang ojek sepeda ontel gelagapan ketika diajak berbahasa Inggris oleh Jason Daniels. ”Coba bilang nice to meet you,” kata Jason. Tukang ojek itu mencoba meniru meski pengucapannya tidak sempurna. ”Wah bagus, Bapak berani berbahasa Inggris,” timpal Jason.

Si tukang ojek hanya mesam-mesem karena bahasa Inggrisnya yang seadanya dinilai bagus. Namun, begitulah cara Jason mendorong orang yang ditemuinya untuk berbahasa Inggris.

Percakapan tadi adalah adegan salah satu episode Walk The Talk, acara pelajaran bahasa Inggris terbaru yang ditayangkan Trans7 setiap Minggu pagi. Bentuk acaranya gabungan antara jalan-jalan dan reality show.

Dalam sebuah episode, pembawa acara Walk The Talk, Jason, menceritakan kesannya jalan-jalan dengan bus transjakarta, angkot, hingga ojek sepeda ontel. Semua dalam bahasa Inggris yang langsung dia terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Di layar kaca, muncul teks berbahasa Inggris dan terjemahannya sehingga memudahkan pemirsa mengikuti setiap ucapan Jason.

Selama perjalanan, dia menyapa sejumlah orang, mulai tukang ojek, sopir taksi, penumpang bus transjakarta, hingga petugas museum, dengan sapaan hangat, ”How are you today, apa kabar?” ujar Jason kemudian mengajak bercakap dalam bahasa Inggris. Jika yang diajak bicara salah ucap, Jason membimbingnya untuk mengucapkan kata yang dimaksud dengan benar.

Jika struktur kalimat atau tata bahasa yang digunakan seseorang salah, muncul suara ting-tong di televisi. Kemudian, muncul kalimat dalam struktur dan tata bahasa yang benar. Begitulah, orang yang diajak berbicara oleh Jason tidak menyadari bahwa mereka sedang dilatih ber- bahasa Inggris. Sementara pemirsa di rumah mengetahui bagaimana bercakap bahasa Inggris dengan benar.

'Yavrim.com'

Bobot edukasi

Sebagai sebuah tontonan, reality show ini juga menarik dan memiliki bobot edukasi. Setidaknya, Walk The Talk berbeda dengan reality show kebanyakan yang semangatnya sekadar ”mengerjai”, membuat malu, atau mengeksploitasi persoalan pribadi orang lain demi mengejar rating.

Dalam Walk The Talk, orang gembira bercakap-cakap dengan Jason. Maklum, pembawa acara yang telah menetap di Indonesia selama 12 tahun ini mudah akrab, kocak, dan berusaha membesarkan hati orang yang diajaknya berbicara. Sejelek apa pun bahasa Inggris orang yang berbincang-bincang dengannya, Jason selalu mengatakan, ”Bahasa Inggris Anda bagus."

Walk The Talk adalah bagian dari program bantuan Pemerintah AS untuk Indonesia. Tristram Perry, Public Diplomacy Officer Kedutaan AS di Jakarta, Kamis (7/5), mengatakan, pihaknya ingin memberikan akses lebih luas kepada masyarakat Indonesia untuk belajar bahasa Inggris.

”Itu sebabnya kami memilih televisi yang ditonton jutaan orang di Indonesia. Kami ingin orang Indonesia kian terinspirasi belajar bahasa Inggris,” katanya.

Kedubes AS bekerja sama dengan Paradigma Films sejauh ini telah membuat 13 episode, dua di antaranya telah ditayangkan dalam dua pekan terakhir. ”Jika respons pemirsa bagus, kami akan melanjutkan program ini,” katanya.

Sebelum Walk The Talk, Kedubes AS pernah memiliki program FUNtastic Squad yang ditayangkan di TVRI sejak awal tahun 2008. Kini program itu telah dihentikan.

Sebagaimana acara lainnya, pelajaran bahasa Inggris di televisi mengalami perubahan kemasan dari tahun ke tahun. Anda yang besar pada tahun 1980-an mungkin masih ingat dengan pelajaran bahasa Inggris yang dibawakan Nisrina Nur Ubay dan Anton Hilman di TVRI. Saat itu, kemasan acara pelajaran bahasa Inggris masih sangat sederhana. Nisrina dan Anton bertindak sebagai guru yang dengan sabar memaparkan pelajaran bahasa Inggris secara monolog kepada pemirsa di rumah. Tidak ada sesi tanya jawab.

Tahun 2000-an, pelajaran bahasa Inggris di televisi mulai berkembang, cair, sekaligus menghibur. Ada English for Fun yang berupa kuis, Battle of Wits berupa debat. Tahun 2008, muncul FUNtastic Squad yang menggabungkan antara kuis dan debat.

Munculnya Walk The Talk membuat kemasan pelajaran bahasa Inggris di televisi makin beragam dan lebih kaya.